Menurut para ahli
psikologi, perkembangan bermain pada anak-anak akan diikuti perkembangan
kognitif, sehingga akan terjadi perubahan kegiatan bermain dari bayi, anak,
remaja sampai dewasa.
Secara psikologi, ada
empat tahap dalam perkembangan bermain bagi anak-anak yang pembagiannya
berdasarkan usia.
Tahap
pertama, anak yang berusia antara 0 – 18 bulan atau 24 bulan. Pada tahap ini
akan menggunakan reflex, kemampuan penginderaan dan keterampilan motorik yang
sudah dikuasai untuk memperoleh pengetahuan serta keterampilan baru. Anak-anak
perlu dirangsang untuk mengamati lingkungan sekitarnya dan mengambil inisiatif
sendiri untuk menyenangkan diri mereka sendiri. Karea itu, kegiatan bermain
bersifat bebas, spontan dan tidak ada aturan permainan. Kegiatan-kegiatannya
antara lain berupa latihan menggunakan dan mempertajam penginderaan, meraih,
menendang, memukul, merangkak dan menendang.
Tahap
kedua, anak yang berusia antara 2 tahun – 6 tahun atau 7 tahun. Pada tahap ini
anak mulai mampu berpikir simbolik dan mampu berbicara untuk memahami
lingkungannya. Cara berpikirnya masih terpusat pada diri sendiri dan anak masih
belum mampu menerapkan hukum-hukum logika terhadap pengalaman dan pikirannya.
Bila imajinasi anak bertambah, secara bertahap cara berpikir anak tidak lagi
terpusat pada diri sendiri, sehingga sosialisasi dapat dikembangkan. Melalui
bermain, anak-anak melatih diri untuk lebih menguasai gerakan motorik kasar dan
halus, atau melakukan kegiatan berpikir seperti klasifikasi. Tata cara hidup di
masyarakat seperti disiplin dan aturan-aturan sudah mulai dikenal.
Tahap
ketiga, anak yang berusia antara 7 tahun – 11 tahun atau 12 tahun. Pada tahap
ini kemampuan anak berpikir , mengingat dan berkomunikasi akan semakin baik
karena anak telah berpikir lebih logis. Kegiatan bermain anak-anak pada tahap
ini ditandai dengan social play. Anak mulai menaruh minat untuk bermain dengan
teman-temannya dan tertarik pada mainan yang menggunakan aturan-aturan
tertentu.
Tahap
keempat, anak yang berusia 12 tahun ke atas. Pada tahap ini anak-anak sudah
dapat berpikir abstrak, membuat hipotesa atau dugaan-dugaan secara lebih baik,
tidak terlalu terikat pada hal-hal yang kongkrit. Pada usia 15 tahun, remaja
mulai menaruh perhatian pada literature, dunia kerja dan mencari pemecahan
persoalan-persoalan. Kegiatan bermain umumnya sama dengan tahap ketiga.
berarti bermain untuk bayi itu penting juga ya... jadi tau saya...
BalasHapus